06/08/20

Dadu dan geometri: pembelajaran berbasis proyek

Post sebelumnya telah menjelaskan kaitannya antara dadu dengan belajar aritmatika lewat beragam permainan yang dapat dikembangkan dan divariasikan. Berbeda dengan sebelumnya, sekarang kita akan bermain menggunakan dadu tetapi untuk materi geometri.

Kita telah sama-sama tahu bahwa dadu itu ada banyak jenisnya walaupun yang paling umum dipakai adalah dadu sisi 6. Jadi, ketika mengenalkan siswa dadu-dadu yang beraneka macam itu, bisa dikenalkan juga platonic solid (polyhedron beraturan).

Berbeda dengan pemanfaatan dadu dalam pembelajaran aritmatika yang menggunakan angka pada sisi dadu, dadu pada pembelajaran geometri yang kita gunakan adalah bentuk dadu itu sendiri. Perlu diingat lagi bahwa dadu itu bentuknya macam-macam. Mulai dari dadu sisi enam yang berbentuk kubus, dadu sisi empat yang berbentuk pyramid dan sebagainya. Sebelum mulai belajar, kita kenalan dulu dengan platonic solid yang bisa dipakai untuk belajar di kelas matematika.

 Platonic solid, atau disebut juga regular polyhedron atau bangun ruang beraturan semua permukaannya berupa poligon beraturan. Hanya ada tiga poligon beraturan yang bisa membentuk platonic solid ini, yaitu segitiga sama sisi, persegi, dan segilima beraturan. Dengan demikian, platonic solid itu banyaknya terbatas, yaitu hanya ada 5 buah saja. Kelima bangun tersebut adalah tetrahedron, octahedron, dodecahedron, icosahedron, dan kubus (cube).

1.       Tetrahedron

Tetrahedron ini adalah pyramid beralaskan segitiga beraturan. Dengan demikian, tetrahedron memiliki segitiga sama sisi untuk semua permukaannya. Gambar di bawah menunjukan tetrahedron dan dadu yang berbentuk tetrahedron

 

2.       Octahedron

Mirip dengan tetrahedron, octahedron juga tersusun dari segitiga sama sisi. Tepatnya ada delapan buah segitiga sama sisi yang menyusunnya. Karena ada delapan segitiga yang menyusun maka dapat dipastikan bahwa dadu yang mewakili juga bersisi delapan.  Gambaran bentuk Octahedron dan dadunya bisa dilihat di bawah ini.

  

3.       Icosahedron

Sama dengan dua bangun ruang di atas, icosahedron adalah segitiga yang tersusun dari segitiga sama sisi. Banyaknya segitiga yang menyusun bangun ruang ini ada dua pulu (20). Ya, dua puluh buah segitiga. Jadi, jelas bahwa dadu yang mewakili ya dadu bersisi dua puluh juga. Icosahedron dan dadu yang mewakili bisa dilihat di bawah

 

4.       Kubus

Berbeda dengan 3 platonic solid yang disebutkan di atas, kubus adalah platonic solid yang paling familiar. Bahkan siswa sekolah wajib mempelajarinya karena belajar mengenai kubus secara khusus ada dalam kurikulum matematika di sekolah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, kubus tersusun atas enam buah persegi. jadi, dadu yang paling umum adalah dadu dengan bentuk kubus ini. Gambar di bawah memperlihatkan gambar kubus dan dadu bersisi enam.

 

5.       Dodecahedron

Platonic solid yang terakhir adalah dodecahedron. Dodecahedron terdiri atas susunan dua belas buah segilima sama sisi. Dengan demikian, dadu yang memiliki bentuk yang sama adalah dadu bersisi dua belas. Dadu sisi dua belas dan dodecahedron dapat dilihat pada gambar di bawah ini,

 

 

Setelah kenal dengan platonic solid, ide pembelajaran berbasis proyek ini berkaitan dengan jaring-jaring dari kelima platonic solid tersebut. Persoalannya adalah

1.       Bagaimana cara membuat dadu berbagai bentuk dengan berbagai ukuran,

a.       Dadu berbentuk tetrahedron dengan Panjang rusuk 3 cm

b.       Dadu berbentuk kubus dengan Panjang rusuk 2 cm

c.       Dadu berbentuk tetrahedron dengan Panjang rusuk 2 cm

d.       Dadu berbentuk dodecahedron dengan Panjang rusuk 1,5 cm

e.       Dadu berbentuk icosahedron dengan Panjang rusuh 1 cm.

2.       Dengan bermodalkan sebuah kertas karton dengan ukuran HVS berapa paling banyak masing-masing dadu dapat dibuat dengan proses pengeleman yang dibuat seefisien mungkin.

Siswa dapat melakukan proyek secara kelompok dan membuat laporan mengenai cara mereka memperoleh jawaban pertanyaan. Perlu ditekankan bahwa semua proses, termasuk yang gagal harus dituliskan dalam laporan yang siswa tulis tersebut. Sehingga, siswa dapat belajar untuk merekam semua percobaan yang mereka lakukan. Siswa diperbolehkan mencari sumber melalui internet dengan tetap mencantumkan sumbernya.

Selain membuat laporan siswa juga dapat diminta untuk membuat poster yang berisi rangkuman hasil kerja mereka. Poster ini kemudian ditunjukan di kelas (bisa secara daring) dan siswa secara bergiliran dapat mempresentasikan hasil mereka dan dapat dilakukan diskusi kelas.

Pada akhirnya, siswa tidak hanya belajar untuk menyelesaikan permasalahan tetapi juga memperoleh benda fisik berupa dadu dengan bentuk tidak biasa yang bisa digunakan untuk bermain dalam pembelajaran di kelas.

 

Selamat mencoba. Semoga idenya bermanfaat.


0 komentar:

Posting Komentar